BekasiUpdate.id - Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyatakan keyakinannya bahwa Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari memiliki potensi besar untuk merevitalisasi peran KSP dan menjadi juru bicara presiden yang ideal.
Menurut Toto, latar belakang Qodari sebagai peneliti, konsultan politik, serta basis akademis yang kuat, akan sangat mendukung KSP dalam merespons isu-isu nasional secara efektif.
"Saya pribadi menaruh harapan besar kepada Mas Qodari dalam mengemban jabatan barunya sebagai Kepala KSP," ujar Toto kepada insan media di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Toto mengakui bahwa Qodari adalah figur baru di pemerintahan, namun pengalamannya di lembaga survei membuatnya sangat memahami seluk beluk pemerintahan. Selain itu, Qodari dikenal sebagai sosok yang loyal, tegas, berani mengambil sikap, serta memiliki kemampuan komunikasi publik yang mumpuni.
"Qodari memiliki kemampuan membaca psikologi massa, sehingga mampu merespons isu-isu besar secara tepat dan menghindari blunder yang kontraproduktif. Ia diharapkan mampu mengisi kekosongan figur strategis di lingkaran presiden yang dapat menerjemahkan keinginan presiden," jelas Toto.
Lebih lanjut, Toto menilai Qodari memiliki potensi untuk menjadi juru bicara presiden, mengingat kemampuannya dalam mengartikulasikan ide-ide besar. Ia membandingkan dengan kepemimpinan KSP sebelumnya, di mana terdapat kekurangan dalam hal komunikasi publik yang efektif.
"Presiden Prabowo saat ini membutuhkan banyak juru bicara yang dapat membaca dan menerjemahkan pemikirannya, terutama dalam isu-isu besar yang ingin dikapitalisasi," ungkap Toto.
Ia mencontohkan program Makan Bergizi Gratis yang belum dikomunikasikan secara efektif, sehingga isu-isu negatif seperti makanan basi justru mendominasi pemberitaan. Program-program lain seperti ketahanan pangan, energi, efisiensi, dan pemberantasan korupsi juga perlu dikomunikasikan dengan lebih baik.
"Saya berharap Mas Qodari mampu mengisi kekosongan tersebut. Idealnya, seluruh penyelenggara negara, baik menteri maupun kepala daerah, mampu berperan sebagai juru bicara," tegas Toto.