BekasiUpdate.id – Wakil Ketua III DPRD Kota Bekasi, Puspayani, meminta ketegasan terhadap kegiatan pengajian "Umi Cinta" yang diprotes warga Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Ia menegaskan, bahwa kelompok tersebut merupakan aliran sesat dan harus segera dibubarkan karena dinilai meresahkan masyarakat dan memicu keretakan rumah tangga.
"Menurut saya itu sudah aliran sesat ya, apalagi sudah ada iming-iming bayar satu juta terus mati masuk surga. Dipandang dari sudut mana pun tidak ada," tegas Puspayani, saat di temui di Gedung DPRD Kota Bekasi, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, aktivitas pengajian tersebut telah mengganggu ketertiban warga, terutama karena jamaahnya kerap parkir sembarangan. "Warga terganggu aktivitasnya karena parkir sembarangan jamaahnya kalau datang. Ini kan sudah tidak benar," ujarnya.
Lebih lanjut, Puspayani menyoroti dampak negatif pengajian tersebut terhadap keluarga. "Dari orang bergabung di situ, akhirnya ada yang menggugat cerai suaminya. Orang datang pengajian kan ingin damai, rumah tangga bagus, bener. Lah ini selesai pengajian malah pulang-pulang menentang suaminya, bahkan sampai menggugat cerai. Ini memang harus dibubarkan karena akan menjadi penyakit di masyarakat," tegasnya.
Ia membandingkan dengan pengajian lain di Kota Bekasi yang dinilai sudah baik. "Hari ini, taklim yang sebenarnya di Kota Bekasi sudah pada benar. Ini kan baru. Kalau sampai berkembang, ini akan menjadi penyakit besar. Anak-anak terdampak, suami terdampak, rumah tangga hancur," ungkapnya.
Puspayani mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk segera mengeluarkan fatwa terkait kelompok tersebut. "Saya rasa MUI harus mengeluarkan fatwa karena ini urusan agama. Kalau perlu, pemerintah Kota Bekasi atau camat setempat turun tangan. Jamaahnya sekitar 60-an saja, efeknya sudah luar biasa," jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat lebih selektif memilih pengajian. "Masyarakat harus bisa memilih pengajian yang bagus, gurunya jelas asal-usulnya. Jangan ikut gerombolan pengajian yang mengatasnamakan sesuatu, tapi kita tidak tahu apa yang diajarkan," pesannya.
(Advetorial)