• Jelajahi

    Copyright © BekasiUpdate.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    MEGA BILLBOARD

    MEGA BILLBOARD

    Iklan

    LSI Denny JA: Jangan Biarkan 'Tangan Jahil' Rusak Misi MBG Presiden Prabowo

    bekasiupdate.id
    25 September 2025, 12:16 WIB Last Updated 2025-09-25T07:18:31Z




    BekasiUpdate.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tengah menghadapi krisis serius menyusul insiden keracunan massal yang menimpa lebih dari 5.000 siswa. Situasi ini menuntut respons cepat dan reformasi menyeluruh untuk menyelamatkan misi mulia tersebut dari ancaman sabotase yang berpotensi merusak citra kepemimpinan.

     

    Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menegaskan bahwa kasus keracunan ini adalah alarm darurat yang tidak bisa diabaikan. "Ini bukan sekadar insiden kecil. Keracunan massal ini harus disikapi dengan tindakan tegas dan segera terhadap seluruh penyelenggara MBG yang bertanggung jawab," ujar Toto di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

     

    Kekhawatiran utama adalah dampak psikologis yang mulai dirasakan para orang tua. "Di beberapa daerah, ibu-ibu sudah mulai meragukan keamanan dan kelayakan makanan MBG untuk putra-putri mereka. Jika tidak ditangani serius, ini bisa mengikis kepercayaan publik," tambahnya.

     

    Meskipun demikian, Toto secara tegas menolak opsi penghentian program. "Darurat MBG, ya! Namun, menghentikan program MBG, tidak! Program ini adalah taruhan politik Presiden Prabowo. Kesuksesan program ini akan menjadi legacy besar, sementara kegagalan akan sangat merugikan," papar Toto. Ia menekankan bahwa MBG adalah inisiatif mulia Presiden untuk mengatasi kesenjangan gizi dan membentuk generasi Indonesia yang sehat dan cerdas.

     

    Data Mengejutkan: Ribuan Dapur MBG Tak Berizin dan Tanpa SOP

     

    Toto mengungkapkan bahwa temuan di lapangan dan data yang dirilis Kepala Staf Presiden (KSP), Muhamad Qodari, menunjukkan masalah fundamental dalam penyelenggaraan. Tercatat, 8.549 dapur tidak memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) yang wajib dimiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari 1.379 SPPG, hanya 423 yang memiliki Prosedur Operasi Standar (SOP) keamanan pangan, dan lebih parahnya, hanya 312 yang benar-benar menerapkannya.

     

    "Ini adalah bukti nyata lemahnya pengawasan dan adanya kelalaian yang tidak bisa ditolerir. Bagaimana mungkin ribuan dapur beroperasi tanpa standar kebersihan dan keamanan pangan yang jelas?" tanya Toto retoris. Ia menduga kuat adanya sabotase yang sengaja memanfaatkan celah ini untuk keuntungan pribadi, tanpa mempedulikan kesehatan anak-anak.

     

    "Tinggal selidiki saja, siapa di lapangan yang membiarkan vendor membangun dapur asal-asalan, tidak memenuhi standar. Mereka inilah yang berpotensi menjadi aktor di balik upaya mencoreng misi suci Presiden Prabowo," pungkas Toto, menyerukan agar pemerintah segera melakukan pembenahan besar-besaran, mengevaluasi, dan mereformasi total penyelenggara MBG yang terbukti tidak kompeten atau gagal.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini