BekasiUpdate.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi memastikan tidak ada unsur pencemaran agama dari pengajian yang dipimpin Putri Yeni alias Umi Cinta di Dukuh Zamrud, Mustika Jaya.
Hal itu disampaikan Ketua MUI Kota Bekasi KH. Saifuddin Siroj kepada BekasiUpdate.id menyikapi hasil pertemuan dengan Putri Yeni dengan sejumlah unsur lain untuk meminta klarifikasi atas kontroversi yang mencuat di Aula Kelurahan Mustika Jaya pada Kamis (14/8) siang.
KH. Saifudin menjelaskan, berbagai isu kontroversial yang dialamatkan kepada Putri Yeni tidak memiliki bukti yang dapat dipertanggung jawabkan. "Berita diluar tidak didukung dengan data. Tidak terkonfirmasi bahwa ada fakta dilapangan beliau memperjualbelikan surga. Cuma katanya - katanya," ucap KH. Saifudin kepada BekasiUpdate.id.
Sementara itu, terkait isu yang menyebut jamaah pengajian dicampur, bahwa hasil klarifikasi jawaban Putri Yeni kalau bersangkutan merupakan suami - istri. "Kalau ada remaja, itu anaknya atau keponakannya. Sedangkan kenapa dibatasi jumlahnya, karena tempatnya terbatas," jelas KH Saifudin yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Sirojul Munir, Jatiasih.
Belum lagi, dinarasikan kalau dirumah Putri Yeni terdapat anjing karena yang bersangkutan memiliki pet shop. "Beliau punya pet shop. Ada konsumen beli anjing, ditaruh nitip dirumahnya. Tahu-tahunya ditunggu tiga hari tidak diambil pembeli," ucapnya.
Terkait pengajian disebut-sebut tertutup, lanjut KH. Saifuddin menjelaskan, bahwa hal itu karena ruangannya ber AC sehingga harus ditutup agar suhunya dingin. "Ada usulan di kanopi, tapi saat hujan air rembes masuk ke dalam. Sempat dibelikan kipas angin tapi kurang dingin, sehingga dipasang AC dan ruangan harus ditutup," paparnya.
KH. Saifuddin menduga peristiwa ini terjadi karena komunikasi yang kurang baik ditengah masyarakat yaitu ditingkat RT dan RW dengan warganya. "Tidak ada bukti dikemukakan ke kita dari pelapor dengan menunjukan surat atau voice note yang bersangkutan meminta infaq 'menjual surga'," jelas KH. Saifuddin.
Dari hasil pertemuan itu disepakati ke dua belah pihak yakni bahwa pengajian ditunda kalaupun ingin tetap dilakukan harus di masjid yang lokasinya tidak jauh dari lokasi tempat tinggal Putri Yeni. "Ijin RT/RW jangan lupa biar semua berjalan kondusif," tandasnya.