• Jelajahi

    Copyright © BekasiUpdate.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    SMAIT Nurul Fajri Cikarang Barat Kembangkan SLC dalam Pembagian Raport Anak Didik

    bekasiupdate.id
    23 Juni 2025, 12:45 WIB Last Updated 2025-06-23T06:49:01Z

    M. Shalahuddin, S.S.I, M.Pd



    BekasiUpdate.id - Untuk pertama kalinya penerimaan raport pendidikan di SMAIT Nurul Fajri Cikarang Barat akan dilaksanakan dengan Student Led Conference (SLC).


    SLC adalah salah satu bentuk komunikasi evaluasi proses belajar peserta didik. Dalam proses inilah, peserta didik melatih diri untuk mempertanggungjawabkan proses belajar selama satu semester pada orang tua masing-masing.


    Student Led Conference (SLC) sebuah pertemuan dimana siswa dengan bimbingan guru, mempresentasikan hasil belajar, pencapaian, dan tujuan mereka kepada orang tua.


    SLC ini menekankan peran aktif siswa dalam proses evaluasi diri dan membangun rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka. SLC membantu siswa mengembangkan berbagai keterampilan, termasuk presentasi, komunikasi, refleksi diri, dan pemecahan masalah.


    SLC sebuah pendekatan yang memberdayakan siswa untuk menjadi lebih aktif dan bertanggung jawab dalam pendidikan mereka sendiri, serta memperkuat hubungan antara siswa, guru, dan orang tua. 


    Proses SLC membuka ruang bagi orang tua untuk menghargai proses anak, didalamnya, orang tua belajar memberikan dorongan atau pujian yang terarah, memotivasi anak untuk semua hal yang telah dilakukannya, dan membantu anak merefleksikan proses belajarnya dengan cara bertanya.


    Akhirnya, proses ini diharapkan membantu orang tua untuk membiasakan prinsip-prinsip dalam SLC ini di rumah. Dengan tidak menghakimi, orang tua pun melatih sikap empati dari kaca mata anak.           

             

    Apa pentingnya Student Led Conference (SLC)? 

    SLC memberi ruang agar proses belajar di kelas dan di sekolah berjalan beriringan dengan proses komunikasi yang terjadi di rumah dan di sekolah. Proses komunikasi ini mencakup pentingnya kesempatan bagi orang tua untuk mengerti bagaimana bisa membantu anaknya berhasil di sekolah dan peserta didik pun makin mudah menorehkan prestasi karena mempunyai target belajar yang jelas. Dengan proses ini, peserta didik diyakinkan untuk percaya bahwa guru dan orang tua selalu mempunyai cara untuk mendukung keberhasilan masing-masing peserta didik. Pentingnya SLC tak lain ada pada proses keterlibatan guru, siswa dan orang tua siswa.


    Peserta didik dilatih untuk bertanggung jawab, terlibat aktif dalam role play, memperkenalkan guru pada orang tua, menyimpan dengan baik hasil karya porto folio, membuat refleksi proses pembelajaran, serta bertanya pada diri sendiri bagaimana sikap dan semangat belajar masing-masing saat mengerjakan tugas yang menjadi porto folio. Proses inilah yang nantinya didiskusikan dengan orang tua masing-masing.  


    Peran peserta didik tentu tak lepas dari peran wali kelas sebagai fasilitator dan pembimbing. Wali kelas berperan menyusun jadwal dan membantu jika ada hal yang memerlukan bantuan guru. Hal ini dibutuhkan, terutama untuk berkoordinasi dengan guru lain atau pengaturan administratif bila peserta didik mempunyai adik atau kakak di unit lain untuk pengambilan raport pendidikan.


    Dalam proses persiapannya, wali kelas pun berperan dalam mengatur lay out ruangan agar memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif saat peserta didik menunjukkan karyanya kepada orangtua. Lay out yang disiapkan dengan baik dapat menjadi bahan diskusi yang menarik antara anak dengan orang tua.


    Wali kelas pun berperan aktif dalam melatih peserta didik saat presentasi, memotivasi dan memberikan tanggung jawab pada peserta didik untuk memegang kendali, serta bersama peserta didik walas menyiapkan bahan presentasi SLC, di antaranya: prolog pembuka, tujuan dan harapan pribadi siswa, refleksi belajar dan pencapaian, tantangan dan cara mengatasinya, target dan rencana pembelajaran diakhir penutup dan kesimpulan oleh siswa.


    Selain peserta didik dan wali kelas, tentu ada orang tua yang berperan sebagai partner dan pendengar yang baik. Proses Student Led Conference (SLC) membuka ruang bagi orang tua untuk menghargai proses belajar anak baik secara kognitif, afektif dan psikomotor.


    Di dalamnya, orang tua belajar memberikan dorongan atau pujian yang terarah, memotivasi anak untuk semua hal yang telah dilakukannya, dan membantu anak merefleksikan proses belajarnya dengan cara bertanya.


    Akhirnya, proses ini diharapkan membantu orang tua untuk membiasakan prinsip-prinsip dalam SLC di rumah. Dengan tidak menghakimi, orang tua pun melatih sikap empati dari kaca mata anak.


    Apa yang perlu disiapkan?

    Persiapan SLC melalui beberapa tahap. Pertama, pengumpulan data. Tahap ini menjadi langkah awal, yang disiapkan adalah portofolio peserta didik. Portofolio tak lain adalah sekumpulan informasi pribadi. Di dalamnya, termuat catatan dan dokumentasi pencapaian prestasi peserta didik dalam proses belajarnya.


    Portofolio dapat berupa lembar hasil ulangan, sertifikat, dan piagam penghargaan sebagai bukti pencapaian hasil atas suatu proses pembelajaran. Setelah terkumpul, dokumen-dokumen tersebut diseleksi dan kemudian peserta didik membuat refleksi pribadi. 


    Kedua, proses pembuatan. Pada tahap kedua ini, peserta didik mengurutkan portofolio yang telah diseleksi. Bahan-bahan tersebut disusun sedemikian rupa sehingga tergambarkan proses peserta didik mulai awal masuk hingga akhir semester. Kemudian portofolio dilengkapi dengan cover, daftar isi, dan dijilid. 


    Ketiga, latihan presentasi. Latihan Presentasi diperlukan untuk mempersiapkan proses penyampaian peserta didik di hadapan orang tua masing-masing.


    Latihan presentasi dapat dilakukan dengan cara kelompok, berpasangan, atau pribadi di depan kelas dengan materi portofolio masing-masing secara bergantian. Setiap peserta didik dapat menyiapkan media presentasi yang dibutuhkan. 


    Keempat, presentasi Student Led Conference (SLC). Pada tahap ini, wali kelas akan mengatur kegiatan presentasi anak di depan orang tua. Keduanya akan saling berhadap-hadapan, orang tua duduk dan anak berdiri sambil menjelaskan hasil belajarnya. Setelah selesai, orang tua dapat memberi tanggapan dan harapan positif atas presentasi yang telah diberikan.  


    Student Led Conference (SLC) menjadi kesempatan yang baik untuk mengeratkan komunikasi orang tua, guru dan peserta didik di waktu bersamaan. Dalam kesempatan ini, orang tua dan guru diberi ruang untuk menghargai apa yang anak sudah usahakan, bagaimanapun hasilnya. Perubahan tentu tidak dapat dilakukan secara instan.


    Tetap dibutuhkan kerja sama semua pihak agar proses pembelajaran menjadi proses yang baik. Mengapresiasi keberhasilan tak ubahnya menjaga nyala api dan semangat untuk terus belajar dan berkembang menjadi insan pendidikan yang berkualitas. 


    Tujuan utama Student Led Conference (SLC) adalah; mempersiapkan peserta didik menguasai pembelajaran abad 21 dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital dan globalisasi.


    Hal ini mencakup pengembangan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, serta literasi digital dan informasi. SMAIT Nurul Fajri berpedoman pada konsep pembelajaran pendidikan abad 21 "Socio Religious Contextual Vertically And Or Horizontally Integrated Subject Matters And Related Technology".


    Sebuah konsep pembelajaran kontekstual terhadap mata pelajaran yang sedang dipelajari mengaitkan hubungan sosial dan agama yang dilihat dari aspek teknologi terapan.


    Konsep ini diharapkan dapat mendidik peserta didik untuk tidak hanya menghafal materi pelajaran, tetapi memahami dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata dari aspek agama.


    Dengan cara ini, siswa dibekali dengan pengetahuan yang saling berkaitan dalam kehidupan nyata dengan dilandasi oleh pembahasan agama yang kuat sehingga menjadi peserta didik yang berilmu dan berakhlakul karimah siap memasuki gerbang Perguruan Tinggi.


    *Penulis adalah Kepala SMAIT Nurul Fajri/Ketua MUI Cikarang Barat dan Mahasiswa S3 Prodi Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini